Bagaimana Pendidikan yang cocok untuk generasi ALPHA ?

 


Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya bukan zamanmu, karena mereka akan hidup pada zaman yang berbeda dengan zamanmu,” Umar bin Khaththab


Anak-anak Generasi Alha merupakan generasi pertama yang benar-benar telah hidup berdampingan dengan teknologi canggih sejak mereka dilahirkan.
Hal tersebut dipaparkan dalam Quest Journal. Dari alasan inilah mereka juga kerap disebut sebagai “generasi digital".
Bahkan sering kita jumpai anak balita yang bahkan belum bisa bicara tapi sudah akrab dengan ponsel orang tuanya.Walaupun begitu, ternyata generasi alpha ini tidak terlalu kecanduan dengan teknologi, tidak seperti orang tua mereka (generasi milenial) yang sangat ketergantungan dengan teknologi digital. Mereka menikmati beragam aktivitas fisik seperti bermain di luar ruangan serta membuat kerajinan tangan.
Lalu bagaimana dengan pendidikan yang cocok dengan karakteristik generasi alpha ini? Tentu Pendidikan yang dapat memfasilitasi generasi alpha ini adalah pendidikan yang sudah akrab pula dengan teknologi digital,namun  juga memberikan mereka ruang untuk berekspresi dengan aktifitas fisik yang menyenangkan.
 guru bukan lagi sebagai sumber belajar satu-satunya melainkan guru menjadi fasilitator yang mampu memfasilitasi belajar anak generasi alpha ini.
Berikut ini beberapa tips agar pembelajaran kepada generasi alpha bisa lebih efektif.

 

Ø  Memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran adalah sebuah Langkah krusial untuk generasi yang lahir dengan teknologi di ujung jarinya

Ø  Memeberikan tugas proyek relevan dengan dunia nyata sehingga mampu berfikir kritis dan problem solving

Ø  Kegiatan diskusi kelompok, brainstorming, dan kolabratif memungkinkan anak dapat meningkatkan pemahaman konsep serta memperluas sudut pandang

Ø   

Ø  Menyediakan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan seni untuk melatih  kreatifitas, daya ingat dan koknitif


  Namun Keterlibatan orang tua dan guru dalam pendidikan generasi Alpha sangat penting. Komunikasi yang terbuka dan berkesinambungan antara orang tua dan guru akan membantu menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak secara holistik serta tetap membangun karakter siswa agar tertanam sikap religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab . 

0 Komentar